Jumat, 07 Oktober 2016

SOP budidaya sawi caisim

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA


STANDART OPRASIONAL PROSEDUR  DAN JADWAL BUDIDAYA SAYURAN SAWI CAISIM


PROGRAM STUDI D-3 PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN


Description: LOGO POLITEKNIK NEGERI  JEMBER (1).png

NAMA                                   : DAVIDY ALY WAFA
NIM                                        : A31150230
Program Studi/Semester       : PTH/3          
Golongan/absen                     : A/7

Pembimbng                            : Dr. Ir. Kasudjianingati, MSi
                                                 


UPT PRODUKSI PERTANIAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Tahun 2016

Telah Diperiksa dan Dinilai




STANDART OPERASIONAL PROSEDUR BUDIDAYA SAYUR SAWI CAISIM

KLASIFIKASI

·                     Divisi : Spermatophyta
·                     Subdivisi : Angiospermae.
·                     Kelas : Dicotyledonae.
·                     Ordo : Rhoeadales (Brassicales).
·                     Famili : Cruciferae (Brassicaceae).
·                     Genus : Brassica.
·                     Spesies : Brassica Juncea.

BUDIDAYA TANAMAN SAWI

Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.
Berikut ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di lahan.

1.      PEMBENIHAN.

·                     Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik         akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus.
·                     Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram.
·                     Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman.
·                     Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya.
·                     Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil.
·                     Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari.
·                     Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain.
·                     Juga memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.

2.      PENGOLAHAN TANAH.

·                     Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan.
·                     Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan.
·                     Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung.
·                     Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm.
·                     Pemberian pupuk kandang fermentasi 3 - 5 ton/ha.
·                     Pupuk kandang fermentasi diberikan saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan.
·                     Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).
·                     Setelah olah tanah selesai, lakukan penyemprotan larutanPOC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air scr merata di permukaan lahan.

3.      PEMBIBITAN.

·                     Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk penanaman.
·                     Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya.
·                     Sedang ukuran bedengan pembibitan yaitu lebar 80 – 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter.
·                     Curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan 20 – 30 cm.
·                     Dua minggu sebelum di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan pupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram Kcl.
·                     Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan sprayer.
·                     3 – 5 hari benih akan tumbuh semprot dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air, & WT Zpt dosis 2 ml/lt air scr periodik 3 – 5 hr sekali.
·                     Setelah berumur 3 – 4 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan.

4.      PENANAMAN.

·                     Terlebih dahulu membuat bedengan dengan menggemburkan tanah.
·                     Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 3 – 5 ton/ha, TSP 40 kg/ha, Kcl 15 kg/ha.
·                     Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm.
·                     Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.
·                     Semprot dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air

5.      PEMELIHARAAN.

·                     Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panas penyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari.
·                     Penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat.
·                     Penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru.
·                     Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.
·                     Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 20 kg/ha.
·                     Penyemprotan dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Gliodosis 10 ml/lt air scr periodik 1 minggu sekali sampai masa panen.

6.      PENGENDALIAN OPT
HAMA.
Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).Ulat tritip (Plutella maculipennis).Siput (Agriolimas sp.).Ulat Thepa javanica.Cacing bulu (cut worm).Lakukan penyemprotan larutan WT Bvr dosis 10 ml/lt air,WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis 2 ml/lt air

PENYAKIT.
Penyakit akar pekuk.Bercak daun alternaria.Busuk basah (soft root).Penyakit embun tepung (downy mildew).Penyakit rebah semai (dumping off).Busuk daun.busuk Rhizoctonia (bottom root).Bercak daun.Virus mosaik. Lakukan penyemprotan larutan WT Bakterisidadosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis2 ml/lt air

7.      PANEN DAN PASCA PANEN.

·                     Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya.
·                     Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari.
·                     Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun.
Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.

Pasca panen sawi yang perlu diperhatikan adalah :

1.                  Pencucian dan pembuangan kotoran.
2.                  Sortasi.
3.                  Pengemasan.
4.                  Penympanan.
5.                  Pengolahan










JADWAL  BUDIDAYA

NO
KEGIATAN
MINGGU KE

1
2
3
4
5
6
7
8
1
Sanitasi dan pengolahan lahan








2
Pembibitan








3
Penanaman








4
Penyiraman








5
penyiangan








6
Penggemburan & pengguludan








7
Pemupukan








8
Pengendalian OPT








9
Panen dan Pascapanen










Tidak ada komentar:

Posting Komentar