KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI PRODUKSI TANAMAN
HORTIKULTURA
STANDART OPRASIONAL PROSEDUR DAN JADWAL BUDIDAYA SAYURAN SAWI CAISIM
PROGRAM STUDI D-3 PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN

NAMA :
DAVIDY
ALY WAFA
NIM : A31150230
Program Studi/Semester : PTH/3
Golongan/absen :
A/7
Pembimbng : Dr. Ir.
Kasudjianingati, MSi
UPT PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Tahun 2016
|
Telah Diperiksa dan Dinilai
|
|
|
|
|
STANDART
OPERASIONAL PROSEDUR BUDIDAYA SAYUR SAWI CAISIM
KLASIFIKASI
·
Divisi : Spermatophyta
·
Subdivisi : Angiospermae.
·
Kelas : Dicotyledonae.
·
Ordo : Rhoeadales (Brassicales).
·
Famili : Cruciferae (Brassicaceae).
·
Genus : Brassica.
·
Spesies : Brassica Juncea.
BUDIDAYA
TANAMAN SAWI
Cara
bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada
umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan,
penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta
pemeliharaan tanaman. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang
dau, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang
secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.
Berikut ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi
secara konvensional di lahan.
1.
PEMBENIHAN.
·
Benih merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus.
·
Kebutuhan benih sawi untuk setiap
hektar lahan tanam sebesar 750 gram.
·
Benih sawi berbentuk bulat,
kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih
coklat kehitaman.
·
Benih yang akan kita gunakan harus
mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama
penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya.
·
Selain itu juga harus memperhatikan
kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil.
·
Apabila benih yang kita gunakan dari
hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman
yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari.
·
Dan penanaman sawi yang akan
dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain.
·
Juga memperhatikan proses yang akan
dilakukan misalnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama
penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.
2.
PENGOLAHAN
TANAH.
·
Pengolahan tanah secara umum
melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan.
·
Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan
untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar
untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan
yang akan kita gunakan.
·
Tanah yang hendak digemburkan harus
dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan
bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari
secara langsung.
·
Sedangkan kedalaman tanah yang
dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm.
·
Pemberian pupuk kandang fermentasi 3
- 5 ton/ha.
·
Pupuk kandang fermentasi diberikan
saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita
gunakan.
·
Bila daerah yang mempunyai pH
terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan
untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh
sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga
waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu sebelum
lahan hendak ditanam. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3)
atau dolomit (CaMg(CO3)2).
·
Setelah olah tanah selesai, lakukan
penyemprotan larutanPOC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis
10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air scr merata di permukaan
lahan.
3.
PEMBIBITAN.
·
Pembibitan dapat dilakukan bersamaan
dengan pengolahan tanah untuk penanaman.
·
Karena lebih efisien dan benih akan
lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya.
·
Sedang ukuran bedengan pembibitan
yaitu lebar 80 – 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter.
·
Curah hujan lebih dari 200 mm/bulan,
tinggi bedengan 20 – 30 cm.
·
Dua minggu sebelum di tabur benih,
bedengan pembibitan ditaburi dengan pupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea,
10 gram TSP, dan 7,5 gram Kcl.
·
Cara melakukan pembibitan ialah
sebagai berikut : benih ditabur, lalu ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu
disiram dengan sprayer.
·
3 – 5 hari benih akan tumbuh semprot
dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10
ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air, & WT Zpt dosis 2 ml/lt air scr
periodik 3 – 5 hr sekali.
·
Setelah berumur 3 – 4 minggu sejak
disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan.
4.
PENANAMAN.
·
Terlebih dahulu membuat bedengan
dengan menggemburkan tanah.
·
Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan
jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan
terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 3 – 5 ton/ha, TSP 40 kg/ha, Kcl 15 kg/ha.
·
Sedang jarak tanam dalam bedengan 40
x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm.
·
Pilihlah bibit yang baik, pindahkan
bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.
·
Semprot dengan larutan POC
WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT
Trico/Glio dosis 10 ml/lt air
5.
PEMELIHARAAN.
·
Pertama-tama yang perlu diperhatikan
adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan
dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi
sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan
tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panas penyiraman dilakukan
sehari cukup sekali sore atau pagi hari.
·
Penjarangan dilakukan 2 minggu
setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat.
·
Penyulaman ialah tindakan
penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman
yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru.
·
Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4
kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma
pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah
penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan
dengan penyiangan.
·
Pemupukan tambahan diberikan setelah
3 minggu tanam, yaitu dengan urea 20 kg/ha.
·
Penyemprotan dengan larutan POC
WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT
Trico/Gliodosis 10 ml/lt air scr periodik 1 minggu sekali sampai masa panen.
6.
PENGENDALIAN
OPT
HAMA.
Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).Ulat tritip
(Plutella maculipennis).Siput (Agriolimas sp.).Ulat Thepa javanica.Cacing bulu
(cut worm).Lakukan penyemprotan larutan WT Bvr dosis 10 ml/lt air,WT Trico/Glio
dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis 2 ml/lt air
PENYAKIT.
Penyakit akar pekuk.Bercak daun alternaria.Busuk basah (soft
root).Penyakit embun tepung (downy mildew).Penyakit rebah semai (dumping
off).Busuk daun.busuk Rhizoctonia (bottom root).Bercak daun.Virus mosaik.
Lakukan penyemprotan larutan WT Bakterisidadosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio
dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis2 ml/lt air
7.
PANEN DAN
PASCA PANEN.
·
Dalam hal pemanenan penting sekali
diperhatikan umur panen dan cara panennya.
·
Umur panen sawi paling lama 70 hari.
Paling pendek umur 40 hari.
·
Terlebih dahulu melihat fisik
tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun.
Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman
beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas
tanah dengan pisau tajam.
Pasca panen sawi yang perlu diperhatikan adalah :
1.
Pencucian dan pembuangan kotoran.
2.
Sortasi.
3.
Pengemasan.
4.
Penympanan.
5.
Pengolahan
JADWAL BUDIDAYA
|
NO
|
KEGIATAN
|
MINGGU KE
|
||||||||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
|||
|
1
|
Sanitasi dan pengolahan lahan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pembibitan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Penanaman
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Penyiraman
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
penyiangan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Penggemburan & pengguludan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Pemupukan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Pengendalian OPT
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Panen dan Pascapanen
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar